SUARA AKSARA, Jakarta – Sebanyak 1.270 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan aksi buruh dan elemen masyarakat di kawasan Bundaran Patung Kuda Monas, Istana Negara, serta titik-titik sekitarnya. Informasi ini disampaikan oleh Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, Kamis, 23 Oktober 2024.
Personel ini terdiri dari unsur kepolisian, yaitu Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Pusat, serta instansi lain seperti TNI, Pemerintah Daerah DKI Jakarta, dan lembaga terkait. Mereka akan disebar di beberapa titik untuk menjaga ketertiban dan mencegah massa aksi memasuki area yang tidak diizinkan.
Menurut Susatyo, pengalihan arus lalu lintas akan dilakukan secara situasional. Jika jumlah massa tidak terlalu besar, lalu lintas akan berjalan normal. Namun, jika massa semakin banyak dan eskalasi meningkat, maka arus kendaraan akan segera dialihkan untuk menghindari kepadatan.
Ia menegaskan bahwa seluruh personel yang bertugas tidak dibekali senjata, sesuai dengan pendekatan humanis dan profesional yang diterapkan dalam pengamanan aksi ini. Susatyo menekankan pentingnya menghormati hak masyarakat untuk menyampaikan pendapat. “Kami akan bekerja secara persuasif dan profesional. Ini adalah hak demokratis yang harus dijaga dengan tertib,” katanya.
Selain langkah pengamanan, aparat juga siap menghadapi potensi eskalasi yang tidak diinginkan. Susatyo berharap aksi ini dapat berlangsung damai dan tanpa kericuhan. Ia juga mengimbau peserta aksi untuk tetap tertib dan menghormati hak masyarakat lain.
Demonstrasi ini merupakan aksi buruh pertama sejak Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming menjabat sebagai presiden dan wakil presiden. Dalam aksi ini, buruh menyuarakan tuntutan terkait peningkatan upah dan menolak kebijakan yang dianggap merugikan pekerja. Kepolisian berharap dialog dan mediasi dapat menjadi jalan keluar bagi permasalahan yang disuarakan dalam demonstrasi ini.
Leave a Reply